Kamis, 07 November 2019

Menkominfo Terus Pantau Kasus Peretasan WhatsApp Lewat Spyware Buatan Israel

KONTAK PERKASA FUTURES  -  Menteri Komunikasi dan Informatika. Johnny G. Plate, akan terus memantau kasus peretasan WhatsApp menggunakan software mata-mata Pegasus buatan Israel.
Namun, Johnny mengatakan, sejauh ini Kemkominfo belum menemukan adanya pengguna Indonesia yang jadi korban peretasan.
"Sejauh ini monitoring kami belum terlihat (ada pengguna di Indonesia yang terdampak), tapi tidak bisa saya bilang tidak berdampak. Kalau nanti ternyata ada, bagaimana. Intinya kami lakukan monitoring," kata Johnny di Kantor Kemkominfo Jakarta usai bertemu dengan perwakilan Facebook dan WhatsApp, Kamis (7/11/2019).
Johnny mengatakan, pihak Kemkominfo akan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait dengan kasus peretasan WhatsApp ini.
"Saya akan mengadakan pertemuan dengan BSSN secara privat, nanti kalau dikasih tahu semuanya, mereka bergerak dengan cara yang lain. Namanya juga spy kan harus hati-hati," ujar pria yang juga politisi Partai Nasdem ini.
Alih-alih demikian, Johnny mengajak masyarakat pengguna aplikasi digital untuk selalu melakukan update aplikasi.
"Apabila itu perusahaan-perusahaan aplikasi yang secara resmi menghadirkan update software, kita harus update dengan baik. Tolong di-update, ini untuk mencegah semua malware yang mengacaukan," katanya.
WhatsApp merilis pengaturan privasi baru untuk fitur Group (Group Chat). Dengan fitur ini, pengguna bisa mendapatkan kendali lebih saat hendak bergabung ke group obrolan.
"Pengaturan privasi Group ini merupakan bentuk komitmen WhatsApp memberikan pengalaman pesan pribadi terbaik bagi seluruh pengguna, termasuk menangkal penyebaran misinformasi," kata Direktur Kebijakan APAC WhatsApp, Clair Deevy, di Kantor Kemkominfo Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Deevy mengatakan, pengaturan privasi terbaru untuk grup ini dibuat berdasarkan sejumlah langkah yang telah ditempuh oleh pihak WhatsApp. Misalnya saja, pembaruan produk dan kampanye kesadaran publik untuk membantu mengatasi isu misinformasi.
Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa membuka Pengaturan atau Setelan dalam aplikasi. Selanjutnya, pengguna bisa kemudian ketuk Akun > Privasi > Grup dan pilih salah satu dari ketiga opsi yang disediakan.
Tiga opsi pada WhatsApp tersebut antara lain adalah “Semua Orang”, “Kontak Saya,” atau “Kontak Saya Kecuali.”

Jika pengguna memilih opsi "Semua Orang", artinya semua pengguna WhatsApp, tanpa terkecuali, boleh memasukkan nomor kita ke grup manapun.
Kemudian, jika pengguna memilih opsi “Kontak Saya" berarti hanya pengguna yang terdaftar dalam daftar kontak mereka yang dapat menambahkan ke dalam grup.
Sementara, opsi “Kontak Saya Kecuali" menawarkan pengaturan tambahan untuk memilah siapa saja dalam daftar kontak pengguna yang dapat menambahkan mereka ke dalam grup obrolan.
Nantinya, admin yang tidak dapat menambahkan pengguna ke dalam grup akan diminta untuk mengirimkan undangan pribadi melalui chat individual, yang memberikan mereka pilihan apakah berminat untuk bergabung ke dalam grup.
Pengguna juga diberi kesempatan untuk memutuskan mau menerima menerima undangan tersebut dalam waktu tiga hari sebelum batas waktu berakhir.
"Dengan fitur-fltur terbaru ini, pengguna memiliki kendali lebih besar atas pesan grup yang mereka terima," kata Deevy.
(Tin/Ysl)

[New post] Cadangan Devisa Indonesia Bertambah di Oktober 2019

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2019 tercatat sebesar USD 126,7 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir September 2019 sebesar USD 124,3 miliar. Posi"

Rupiah Bergerak Melemah Dampak Sentimen Perang Dagang

PT KONTAK PERKASA FUTURES  -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Hal ini dipengaruhi oleh sentimen perang dagang yang masih dilanda ketidakpastian.
Mengutip Bloomberg, Kamis (7/11/2019), rupiah dibuka di angka 14.040 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.022 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.035 per dolar AS hingga 14.045 per dolar AS. jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 2,42 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.040 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.992 per dolar AS.
"Permintaan terhadap aset dolar AS kembali meningkat dalam jangka pendek ini di tengah kegugupan terbaru di pasar karena ketidakpastian negosiasi dagang AS-China," ujar Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (7/11/2019).
Dia mengatakan bahwa penandatangan kesepakatan dapat ditunda hingga bulan Desember karena masih ada pembahasan mengenai persyaratan dan tempat.
"Pasar aset mata uang berisiko sempat mengalami apresiasi karena muncul harapan AS-China akan menyetujui kesepakatan damai dagang fase pertama. Namun kabar terbaru berubah lagi sehingga menekan mata uang di negara berkembang," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan Bank Indonesia masih melakukan intervensi di pasar valas sehingga pergerakan rupiah relatif masih terjaga di tengah ketidakpastian kesepakatan dagang AS-China.
Ia menambahkan, pelemahan rupiah pada hari ini (7/11) juga karena faktor teknikal setelah sempat menguat hingga ke level Rp13.900 per dolar AS pada hari sebelumnya.
"Dalam transaksi hari ini (7/11), rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran level Rp14.000-Rp14.050 per dolar AS dengan kecenderungan melemah," katanya.

Rabu, 06 November 2019

[New post] Facebook Akui 100 Developer Akses Data Anggota Group Tanpa Izin

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA - Facebook menyebut, setelah pihaknya memperbaiki sistem Grup tahun lalu, sejumlah developer aplikasi masih mengakses data para anggota grup dengan tidak seharusnya. Dalam unggahan blog perusahaan, Facebook melaporkan, setidaknya ada"

Bunga Kredit Bank Tak Kunjung Turun, Ini Sebabnya

PT KONTAK PERKASA - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan bahwa tidak mudah untuk meminta perbankan dalam menurunkan suku bunga kredit. Sebab banyak hal yang dipertimbangan oleh perbankan untuk bisa menurunkan suku bunganya, salah satunya adalah masalah likuiditas.

Menurut dia likuiditas ini biasanya menjadi persoalan bagi bank-bank umum buku III. Ini dikarenakan Loan to Deposits Ratio (LDR) atau rasio kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek sudah di atas 100 persen. Sementara di bawah buku III masih sekitar 90 persen.

Di samping itu, persaingan suku bunga dengan Surat Berharga Negara (SBN) juga masih cukup besar. Di mana SBN pajaknya saja kini mencapai 15 persen, bunganya dari 7 persen jadi 6,8 persen. Sedangkan deposito saat ini sebesar 5 persen jika dilihat dari Bank Indonesia Rate.

"Jadi harus duduk bersama untuk menentukan tingkat bunga kredit agar mau ke bank atau SBN sama. Selama lebih besar SBN ya terjadi, apalagi orang-orang yang punya uang selalu memindahkan uangnya ke sana," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/11).

Persoalan lain yang menjadi pertimbangan yakni banyaknya perusahaan-perusaahan besar yang jatuh, dan pada akhirnya membuat bank takut untuk menyalurkan kreditnya. Sebab, kejadian itu akan berdampak pada perusahaan dan mengakibatkan gagal bayar.

"Makanya disini OJK perlu turun tangan. Harus lebih melihat apa masalahnya. Kalau perusahaan bagus sebenarnya hanya masalah cashflow jadi bisa restrukturisasi, jadi harus fleksibel," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan teguran terkait industri keuangan. Salah satunya, terkait perbankan yang sampai hari ini belum juga menurunkan suku bunga kredit.

Padahal, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5 persen pada 24 Oktober 2019. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing turun 25 persen menjadi 4,25 persen dan 5,75 persen.

"Saya mengajak untuk memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit. Negara lain sudah turun, turun, turun, kita BI-rate sudah turun, bank-nya belum. Ini saya tunggu," ujarnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

SUmber: Merdeka.com

Selasa, 05 November 2019

[New post] Investor Asing Borong Saham, IHSG Ditutup Melonjak ke 6.264,15

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan saham Selasa ini. Investor asing beli saham mencapai Rp 144 miliar di pasar regular.  Pada penutupan perdagangan saham Selasa (5/11/2019), IHSG ditutup di zon"

Per Oktober, Impor Garam Indonesia Capai 2,2 Juta Ton

KONTAK PERKASA FUTURES - Direktur Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, garam impor sudah masuk 2,2 juta ton ke dalam negeri. Jumlah tersebut merupakan bagian dari kuota impor garam tahun ini sebesar 2,7 gram.
"2,216 juta ton per Oktober," ujar Indrasari di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/11).
Indrasari mengatakan, sejauh ini belum ada permintaan untuk menambah kuota impor garam. Selain itu dia menegaskan, kuota impor tahun ini tidak akan terealisasi seluruhnya apabila industri tidak membutuhkan.
"Tergantung industrinya, mau direalisasi semuanya atau tidak. (Akan segera keluar?) Kan udah dikeluarkan dari kemarin-kemarin, tinggal realisasinya," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, pihaknya belum melihat saat ini ada urgensi untuk menambah kuota impor. Impor garam bisa dilakukan apabila kebutuhan dalam negeri tidak mampu dipenuhi oleh petani garam.
"Pada akhirnya impor itu suatu keterpaksaan. Bukan suatu keharusan. Kalau dalam negeri ada tentunya tidak akan serapan. Kalau ada produksi dalam negeri kita, kita pakai yang didalam negeri," jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com