Minggu, 15 Maret 2020

Ekspor Indonesia Naik Jadi USD 13,94 Miliar pada Februari 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Februari 2020 naik 2,24 persen jika dibanding bulan sebelumnya. Ekspor Indonesia pada Februari 2020 tercatat USD 13,94 miliar sedangkan pada Januari 2020 ekspor Indonesia tercatat USD 13,41 miliar.
Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor Indonesia pada Januari 2020 juga tercatat alami kenaikan 11 persen. Di mana, periode Januari 2019, ekspor Indonesia tercatat USD 12,56 miliar

"Nilai ekspor bulan Februari 2020 mencapai USD 13,94 miliar. untuk migas mengalami penurunan sebesar 0,02 persen, non-migas mengalami kenaikan sebesar 2,38 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Yunita Rusanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Menurut sektor, ekspor seluruh komponen hampir mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Di mana sektor pertanian tercatat sebesar USD 0,30 miliar atau naik 0,91 persen secara month to month (mtm).

Kenaikan lainnya juga terlihat dari industri pengolahan yang tercatat sebesar USD 11,03 miliar atau naik 2,73 persen. Kemudian untuk sektor pertambangan dan lainnya juga terjadi kenaikan sebesar 0,53 persen atau setara dengan nilai USD 1,80 miliar.

"Sementara untuk ekspor migas kita turun 0,02 persen secara month to month (mtm) atau tercatat USD 0,82 miliar," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

BACA JUGA : 

Impor Indonesia pada Februari 2020 Turun 18,69 Persen Jadi USD 11,6 Miliar

Jumat, 13 Maret 2020

[New post] Wall Street Runtuh Hampir 10 Persen, Terburuk Sejak 1987

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Terpuruknya bursa AS ini setelah Presiden AS Donald trump dan Bank Sentral AS gagal menumpas kekhawatiran atas perla"

IHSG Diprediksi Terus Terkoreksi Hari Ini

PT KONTAK PERKASA -  Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi anjlok dan kembali terkena pembekuan sementara (trading halt) selama 30 menit pada pukul 09.15 WIB. Hal ini karena melemah hingga lebih dari 5 persen.
IHSG dibuka melemah 245,17 poin atau 5,01 persen ke posisi 4.650,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 50,62 poin atau 6,58 persen menjadi 719,02.
"Kami memperkirakan IHSG masih berpeluang terkoreksi dalam pada hari ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam riset dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Perdagangan IHSG kemarin ditutup terkoreksi tajam ke level 4.895,7 dan sempat diberhentikan akibat menyentuh level lebih dari 5 persen.
BEI sendiri sudah kembali membuka perdagangan saham pada pukul 09.45 tadi. IHSGterpantau masih bergerak melemah di kisaran 4,5 persen hingga 4,9 persen.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memerintahkan perubahan pada batas auto reject bawah (ARB) menjadi 7 persen untuk seluruh fraksi harga.
OJK juga memerintahkan untuk meniadakan saham-saham yang bisa diperdagangkan pada sesi pra pembukaan (pre-opening).
Dari eksternal, perdagangan bursa AS kembali ditutup turun tajam, dan sempat diberhentikan sementara akibat penurunan S&P 500 menyentuh batas 7 persen.
Tercatat, S&P 500 turun 9,51 persen, Dow Jones turun 9,99 persen, dan Nasdaq turun 9,43 persen, yang diikuti dengan "bond rally" pada imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang turun 0,079 bps ke level 0,773 persen.
Tidak hanya terjadi pada bursa saham, penurunan tajam juga terjadi pada penutupan harga komoditas global semalam.
Bank sentral The Fed menyatakan akan melakukan intervensi pada pasar uang jangka pendek yang diikuti dengan pembelian obligasi sebagai stimulus, yang biasa disebut "quantitative easing".
Penambahan pasokan likuiditas itu dilakukan sebagai tindakan antisipasi kontraksi ekonomi dan perdagangan pasar modal yang dapat terjadi akibat adanya COVID-19.    
BACA JUGA : 

Rabu, 11 Maret 2020

[New post] 6 Gambaran Kondisi Ekonomi Global Amburadul Terimbas Wabah Virus Corona

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES - Virus corona baru, yang pertama kali muncul di kota Wuhan, China pada Desember 2019 telah menginfeksi lebih dari 110.000 orang di setidaknya 110 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Kekhawatiran wabah virus juga menjadi"

Rupiah Melemah Lagi Usai WHO Tetapkan Virus Corona Jadi Pandemi

KONTAK PERKASA FUTURES -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Pelemahan masih disebabkan pengaruh dampak virus corona ke ekonomi global.
Mengutip Bloomberg, Kamis (12/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.384 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.374 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 14.477 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.384 per dolar AS hingga 14.477 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 4,41 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.490 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.232 per dolar AS.
"Sentimen negatif kelihatannya kembali menyambangi pasar keuangan setelah WHO mengumumkan bahwa status wabah Corona menjadi pandemik dari sebelumnya epidemik," ujar Ariston seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/3/2020).
Pada Rabu (11/3), WHO menyatakan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi, yang berarti wabah itu menyebar luas ke seluruh dunia.
Badan PBB itu menambahkan bahwa Italia dan Iran kini berada di garis depan penyakit tersebut, dan sejumlah negara lainnya akan menyusul.
Virus yang pertama kali muncul di China pada Desember tahun lalu itu, meluas ke seluruh dunia hingga menghentikan kegiatan industri, menunda penerbangan di berbagai negara, menutup sekolah serta memaksa penundaan pertandingan olahraga serta sejumlah konser musik.
Kini virus tersebut telah menginfeksi 118.000 orang di 114 negara dan telah menelan 4.291 korban jiwa, dengan perkiraan jumlah tersebut akan terus meningkat.
Ariston memprediksi rupiah hari ini berpotensi koreksi di kisaran Rp14.370 per dolar AS hingga Rp14.500 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.490 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.323 per dolar AS.

BACA JUGA : 

Hacker Pakai Peta Real-Time Virus Corona untuk Sebar Malware

[New post] Imbas Virus Corona, Google Ajak Karyawan di Amerika Utara Kerja dari Rumah

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES - Google menyarankan seluruh karyawannya di Amerika Utara untuk bekerja dari rumah, bila tugasnya memungkinkan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona. Rekomendasi terbaru Google untuk seluruh karyawan"

Imbas Virus Corona, Daging Sapi di Pasar Jatinegara Sepi Pembeli

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga jual daging sapi di pasar tradisional Jatinegara masih stabil di kisaran Rp 120 ribu per kilogram, baik untuk daging sapi lokal maupun impor.
Namun, sejumlah pedadang sapi justru mengeluhkan jumlah konsumen yang semakin menurun akibat penyebaran wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan China.
"Harga sih normal mas (daging sapi), tapi pembelinya yang ga ada. Apalagi ramai Corona kan," keluh penjual daging sapi bernama Yunus sambil membersohkan kiosnya di pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (11/3).
Setelah ramai pemberitaan wabah virus Corona tepatnya pada bulan februari. Yunis mengaku usahanya mulai ikut terdampak, bahkan angka penjualan menurun hingga 30 persen dibandingkan hari biasanya.
"Sampai 30 persen turunnya dari hari normal. Pembeli pada jarang," ungkapnya.
Kondisi tersebut, membuat dirinya tidak menduga bahwa dampak dari virus Corona membuat usahanya ikut terpukul. Karena di tinggal konsumennya. "Sekarang sampai bisa maen catur, saking sepihnya jualan," imbuh dia.
Pasalnya stok daging sapi di klaimnya masih melimpah. Sehingga harga jual daging sapi masih normal di pasar Jatinegara. Ia pun berharap wabah virus Corona segera berlalu, sehingga usaha penjualan daging sapinya kembali bergeliat.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga bernama Yuni mengakui bahwa pasca pemberitaan virus Corona keluarganya lebih mengkonsumsi sayur-sayuran dan mengurangi konsumsi daging sapi maupun ayam.
"Lebih ke sayuran masaknya lebih sehat kan?. Sekarang banyak penyakit kaya Corona (Covid-19) dagingnya jadi dikurangin, kolestrol juga" tandasnya seusai berbelanja.

BACA JUGA : 

IHSG Dibuka Menghijau, Sektor keuangan Pimpin Penguatan