Selasa, 24 Maret 2020

Pengusaha Sumbang Alat Kesehatan Senilai Rp 500 Miliar ke Kementerian BUMN

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Para pengusaha di bawah komando Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyerahkan bantuan alat kesehatan kepada pemerintah. Alat kesehatan ini untuk menangani pandemi virus Corona Covid-19.
“Penyebaran virus yang cepat dan tak memilih korbannya mengingatkan kita akan pentingnya menggalang solidaritas dalam penanganan pandemi ini. Kami melihat Kementerian BUMN yang membawahi sejumlah entitas pelayanan publik mesti mendapatkan dukungan,” kata Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto seusai penyerahan simbolik peralatan uji cepat dan masker yang diterima Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, Selasa (24/3/2020).
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani berharap lebih banyak lagi sektor privat yang turut bergabung dalam donasi yang berlangsung secara bertahap. “Kami berharap, donasi berbagai perusahaan mampu menggalang pendanaan hingga sebesar Rp 500 miliar, akan sangat baik jika mencapai lebih dari itu,” ujar Rosan.
Ia menyebut, perusahaan yang berkomitmen hari ini adalah Ciputra Group, First Resources Ltd., Mulia dan Wilmar International. Secara berkala pihaknya akan melaporkan perkembangan donasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara Sulistiyanto yang mengkoordinasikan inisiatif ini menyatakan pemerintah memfasilitasi mereka lewat relaksasi perizinan impor alat kesehatan guna penanganan pandemi yang lebih cepat, aman dan menyeluruh.
Bantuan bertahap tersebut berbentuk peralatan uji cepat (rapid test kit), alat perlindungan diri (APD) atau personal protective equipment, alat bantu pernapasan (ventilator), serta masker.
“Kami telah lama bersinergi dengan sektor usaha dalam aktivitas sosial dan filantropi, namun baru kali ini bekerja sama menghadapi pandemi. Penanganan bersama Covid-19 adalah ujian terbesar kebersamaan kami,” kata relawan Tzu Chi yang juga CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin.
Sebelumnya, dukungan sektor industri yang berada di bawah naungan Kadin dengan menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bagi penanganan pandemi virus corona (COVID-19) berlanjut melalui penyerahan bantuan alat kesehatan kepada Pemerintah.
“Dengan melakukannya secara bertahap, kami berharap lebih banyak lagi sektor privat yang berinisiatif bergabung melakukan donasi. Hari ini, Astra International, Panin Group, PT Fajar Surya Wisesa Tbk., Wings Corporation, Rajawali Corporation, Garudafood, beserta Nutrifood Indonesia yang turut bergabung,” urai Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto dalam keterangannya, Senin (23/11/2020).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Rosan Roeslani berharap aksi bersama Tzu Chi dalam payung ‘Pengusaha Peduli NKRI’ ini dapat mempercepat penanganan pandemi yang tengah berlangsung.
Menurutnya, secara berkala pihaknya juga melaporkan perkembangan donasi ini kepada Presiden RI. Selain perusahaan yang telah disebutkan, menurut Rosan, dukugan hadir pula dari FKS Group, PT Pan Brothers Tbk., PT Sritex Tbk., PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, serta PT Union Sampoerna Triputra Persada.
“Semoga saja inisiatif ini mampu mencapai bantuan senilai tak kurang dari Rp500 miliar,” ujarnya.

Daftar Bank yang Pegawainya Positif Virus Corona Covid-19

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Semenjak presiden Joko Widodo mengumumkan adanya warga negara Indonesia yang terinfeksi virus corona covid-19 pada awal Maret, hingga kini jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus bertambah.
AKibatnya, banyak aktivitas terhambat, salah satunya banyak bank-bank yang mulai menerapkan sistem Work From Home (WFH) bagi karyawannya, setelah ada kasus salah satu karyawannya  terinfeksi virus tersebut.
Berikut, daftar Bank yang pegawainya positif Virus Corona (Covid-19) hingga Selasa (24/3/2020):

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) memastikan bahwa satu karyawan perusahaan telah dinyatakan positif terkenal virus Corona covid-19. Hal itu diumumkan oleh Head of Marketing, Brand, and Communications PT Bank CIMB Niaga Tbk, Toni Darusman, melalui keterangannya kepada Liputan6.com, Senin (16/3/2020).
Karyawan tersebut dalam bekerja tidak berhubungan langsung dengan nasabah. Toni menjelaskan, karyawan tersebut terakhir masuk kerja tanggal 28 Februari 2020 sebelum mengalami gejala sakit. Selanjutnya pada 2 Maret 2020 yang bersangkutan mulai dirawat di rumah sakit, sampai akhirnya dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu 15 Maret 2020.
Saat ini CIMB Niaga telah memberlakukan protokol serta upaya-upaya preventif. Hal ini untuk memastikan keselamatan karyawan dan nasabah setia CIMB Niaga.

PT Bank Mandiri Tbk sempat mengalihkan operasional Kantor Cabang Jakarta Kyai Tapa, mulai Senin 16 Maret ke cabang Bank Mandiri Jakarta S. Parman, setelah ditemukan seorang karyawan yang diduga terinfeksi virus corona covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan pada Minggu (15/3), yang menjelaskan, bahwa pengalihan operasional ini dilakukan sebagai tindakan preventif dan perlindungan terhadap nasabah serta pegawai lainnya.

Bank Negara Indonesia (BNI) juga mengumumkan temuan adanya satu orang karyawan yang positif terpapar virus COVID-19 atau virus Corona. Hal itu disampaikan melalui keterangan tertulis di laman resmi BNI pada Selasa (17/03/2020).
Melalui pernyataan Corporate Secretary BNI Meilian, mengatakan bahwa pegawai yang terinfeksi tersebut bertugas di unit yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat. menurut Meiliana karyawan yang bersangkutan kini dalam kondisi stabil.
Lebih lanjut, karena pegawai tersebut bertugas di unit yang tidak berinteraksi langsung dengan masyarakat, maka potensi penularan virus corona dapat diminimalisir. Dirinya berharap agar pegawai tersebut cepat pulih dan dapat beraktivitas seperti biasa.
Sementara itu, BNI juga telah menerapkan penyesuaian sistem kerja yaitu split operation, shift operation dan work from home, untuk mencegah penularan virus itu.
Adapun penyesuaian sistem kerja ini berlaku mulai Selasa 17 Maret 2020. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan upaya pegawai untuk menjaga kesehatan orang-orang terdekatnya di rumah sekaligus memberikan perlindungan maksimal dari potensi tertular COVID-19 selama berinteraksi dengan masyarakat selama bekerja atau dalam perjalanan dari dan ke kantor.

Bank Permata mengumumkan bahwa salah satu pegawainya positif terpapar virus corona Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Head of Corporate Affairs PermataBank (Bank Permata), Richele Maramis, pada Jumat (20/3) yang membenarkan pegawainya terinfeksi virus corona.
Adapun saat ini, pegawai yang bersangkutan telah berada di bawah pengawasan dan perawatan tim medis. Menurut informasi, pegawai tersebut bekerja di kantor pusat Bank Permata di gedung World Trade Center (WTC) II di Jakarta.
Namun, pegawai yang bersangkutan tidak bekerja di unit yang langsung berhadapan dengan nasabah (back office), sehingga kemungkinan penularan virus dapat diminimalisir.
Sementara, tim khusus Bank Permata juga telah menutup kantor tersebut untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. "Command Center Covid-19 Bank Permata telah melakukan penelusuran kontak (contact tracing) kepada rekan kerja, keluarga serumah, ataupun tempat yang memungkinkan terjadi kontak," jelas Richele.

Terbaru, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengkonfirmasi adanya satu orang karyawan kantor pusat di Jakarta positif terjangkit virus Corona Covid-19 setelah melalui rangkaian tes kesehatan. Keterangan itu disampaikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dikutip dari Antara, Senin (23/3/2020).
Setelah dipastikan ada karyawan terjangkit Corona Covid-19, manajemen bank swasta nasional itu memantau dan memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH), bagi staf setempat yang berkomunikasi dan berinteraksi aktif dengan yang bersangkutan.
Pihaknya menerapkan rencana bisnis berkelanjutan dalam mengantisipasi penyebaran Corona Covid-19 terutama setelah terkonfirmasi karyawan positif terjangkit virus Corona.
Adapun langkah antisipasi itu di antaranya melakukan penyemprotan disinfektan seluruh lantai dan lift di bawah manajemen bank itu di kantor pusat di Jakarta. Kemudian, karyawan yang bekerja di lantai yang sama dengan yang bersangkutan akan diberlakukan WFH serta akan dipantau secara intensif.
Dia melanjutkan manajemen juga melakukan pengukuran suhu tubuh, melakukan sanitasi sarana dan infrastruktur, dan menyediakan pembersih tangan instan, serta melakukan pengaturan social distancing serta mengatur layanan weekend banking.
"Kami mengaktifkan metode pemisahan lokasi kerja dan kebijakan bekerja di rumah dan melakukan penundaan kegiatan tatap muka yang melibatkan banyak orang," pungkasnya.

BACA JUGA : 

Senin, 23 Maret 2020

[New post] Industri Telekomunikasi Minta Keringanan Pajak dari Pemerintah

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA -  Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) mengapresiasi langkah pemerintah dalam penanganan wabah pandemic virus corona, Covid-19. Pemerintah berupaya menjaga agar penularan Covid-19 tak menyebar di banyak orang. Ke"

BI Pecepat Aturan Investor Asing Wajib Pakai Rekening Vostro di Transaksi DNDF

PT KONTAK PERKASA  - Bank Indonesia (BI) mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah dalam negeri (Vostro) bagi investor asing sebagai underlying dalam transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Dikutip dari keterangan tertulis BI, Senin (23/3/2020), percepatan tersebut tertuang dalam menyempurnakan ketentuan yang mengatur tentang DNDF melalui Peraturan Bank Indonesia No. 22/2/PBI/2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No. 20/10/PBI/2018 tentang Transaksi DNDF (PBI DNDF), berlaku efektif sejak 19 Maret 2020.
Penyempurnaan meliputi penambahan underlying transaksi DNDF berupa rekening rupiah yang dimiliki pihak asing, antara lain tabungan, giro, deposito, untuk tujuan investasi, untuk menampung hasil investasi, dan atau untuk tujuan lainnya.
Penyempurnaan ketentuan PBI dimaksud merupakan bagian dari upaya BI untuk memperkuat bauran kebijakan yang diarahkan untuk mendukung upaya mitigasi risiko penyebaran Corona Covid-19, menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan, serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
Dengan melakukan perluasan jenis underlying transaksi bagi investor asing, dapat memberikan alternatif dalam rangka lindung nilai atas kepemilikan rupiah.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas bagi investor asing dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memastikan untuk menjaga stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, terselenggaranya layanan sistem pembayaran yang aman, lancar, andal, dan efisien, serta memastikan ketersediaan uang Rupiah di masyarakat. Kepastian ini seiring penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia.
Direktur Eksekutif BI, Onny Widjanarko menuturkan, Minggu (22/3/2020), jika tugas dan layanan publik BI yang akan tetap berjalan normal yaitu BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). 
Kemudian transaksi operasi moneter Rupiah dan valas yang didukung sistem Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) dan Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP).
Serta, layanan penarikan dan penyetoran uang Rupiah dari perbankan/PJPUR (Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah), serta layanan transaksi keuangan Pemerintah.
"BI akan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan perkembangan-perkembangan yang terjadi terkait penyebaran COVID-19, serta akan mengumumkan apabila terjadi penyesuaian dalam kegiatan dan jadwal operasional serta layanan publik," ujar dia.
BACA JUGA : 

Kembali Tertekan, Rupiah Tembus 16.550 per Dolar AS

Jumat, 20 Maret 2020

[New post] Jumat Pagi, Rupiah Tembus 16.037 per Dolar AS

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Rupiah sudah tembus ke level psikologisnya yaitu 16.000 per dolar AS. Mengutip Bloomberg, Jumat (20/3/2"

ADB Gelontorkan USD 6,5 Miliar untuk Bantu Basmi Virus Corona

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Asian Development Bank (ADB) mengumumkan paket bantuan senilai USD 6,5 miliar (Rp 97,5 triliun) untuk negara-negara anggotanya yang terdampak penyebaran pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa menyatakan, pandemi ini telah menjadi krisis global sehingga diperlukan langkah yang kuat di tingkat nasional, kawasan dan dunia.

"Bersama dengan negara-negara berkembang anggota kami, ADB menyiapkan seperangkat tindakan agresif untuk menangkal pandemi ini, untuk melindungi kaum miskin, rentan, dan populasi secara luas di kawasan ini; dan untuk memastikan ekonomi akan membaik secepat mungkin," kata Masatsugu dikutip dari keterangan resmi, Jumat (20/3/2020).
Paket awal tersebut mencakup sekitar USD 3,6 miliar untuk operasional sektor publik terutama dalam kesehatan dan ekonomi, serta USD 1,6 miliar untuk operasional sektor swasta bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), perdagangan domestik dan kawasan, serta perusahaan yang terdampak secara langsung.

Selain itu, ADB juga akan menggelontorkan dana sekitar USD 1 miliar (Rp 15 triliun) dari sumber daya konsesional melalui realokasi dari beberapa proyek yang sedang berlangsung dan mengkaji kemungkinan kebutuhan yang darurat. Serta, ADB akan menyediakan USD 40 juta (Rp 600 miliar) untuk bantuan teknis dan hibah yang dapat disalurkan dengan cepat.

Adapun sebelumnya, ADB juga telah tanggap dalam memberi paket bantuan terhadap negara terdampak Corona dan masih belum memiliki akses kesehatan yang memadai, terhitung dari 7 Februari 2020 yang lalu di China, Filipina, Sri Lanka, Tajikistan, Mongolia dan negara lainnya.

Lebih lanjut, ADB juga akan memberikan hasil studi terbarunya mengenai pandemi Corona dalam Asian Development Outlook yang akan diterbitkan 1 April mendatang.

Bank Indonesia (BI) merevisi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,5 persen dari 3 persen di 2020. Lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 2,9 persen.

"Kami revisi pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi 2,5 persen dari sebelumnya 3 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam siaran pers yang ditayangkan secara virtual di akun Youtube Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Kondisi ini merupakan dampak dari penyebaran cepat virus Corona Covid-19 ke banyak negara di luar China. Akibatnya memberikan tekanan kepada perekonomian dunia.

Sehingga terjadi ketidakpastian yang sangat tinggi dan menurunkan tingkat keuangan global. Menekan banyak mata uang dunia termasuk rupiah.

"Serta memicu pembalikan modal kepada aset keuangan yang dianggap aman," sambung Perry.

Prospek pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun akibat terganggunya rantai penawaran global, menurunnya permintaan dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku ekonomi.

Data Februari 2020 menunjukkan berbagai indikator dini global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI), serta konsumsi dan produksi listrik menurun tajam.

Meski begitu, Bank Indonesia optimis pada 2021 pertumbuhan ekonomi global akan meningkat di angka 3,7 persen

"Pasca berakhirnya wabah COVID-19, perekonomian global diprakirakan kembali meningkat pada 2021 menjadi 3,7persen, lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya 3,4 persen," kata Perry optimis.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Kamis, 19 Maret 2020

[New post] Pemerintah Harus Tutup Penerbangan Internasional

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta kepada pemerintah untuk melarang total penerbangan internasional ke Indonesia, dari manapun asal negaranya. "Hal ini sudah dilakukan oleh banyak "