Kamis, 15 Oktober 2020

[New post] Usai Tergelincir, Harga Emas Kembali Naik Dipicu Pelemahan Dolar AS

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas naik 1 persen pada hari Rabu, rebound dari penurunan tajam di sesi sebelumnya. Kenaikan harga emas ini didorong oleh pelemahan dolar AS dan ketidakpastian seputar pemilihan AS serta pemulihan ekonomi global yang me"

Ekonomi Mulai Bangkit, Ekspor Indonesia Naik 6,9 Persen di September 2020

 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada September 2020 adalah sebesar USD 14,01 miliar.

Angka ini mengalami kenaikan sebesar 6,97 persen dibandingkan Agustus 2020. Sedangkan secara tahunan, nilai ekspor Indonesia pada September 2020 mengalami penurunan yang sangat tipis sebesar 0,51 persen.

“Nilai ekspor selama bulan September tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 6,97 persen. Disebabkan kenaikan ekspor migas sebesar 17,43 persen dan nonmigasnya juga naik 6,47 persen. Jadi tentunya ini irama yang menggembirakan karena ekspornya naik, baik dari sisi migas maupun non nonmigas,” ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam video konferensi, Kamis (15/10/2020).

Secara rinci, nilai ekspor migas pada September 2020 tercatat sebesar USD 0,70 miliar. Sedangkan untuk nilai ekspor nonmigas sebesar USD 13,31 miliar.

“Kalau kita bandingkan secara YoY (tahunan), nilai ekspor pada bulan September tahun 2020 ini memang masih mengalami penurunan, tetapi penggunaannya sangat tipis sekali, karena hanya 0,5 persen. Posisi ekspor kita pada bulan September 2020 sudah hampir sama dengan posisi bulan September tahun 2019. Pada bulan September 2020 total nilai ekspor kita adalah  USD 14,01 miliar pada bulan September tahun 2019 adalah USD 14,08 miliar,” jelas Kecuk.

Lebih lanjut, secara tahunan, ekspor migas tercatat mengalami penurunan sebesar 12,44 persen. Sementara untuk ekspor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada September 2020 surplus sebesar USD 2,44 miliar. Surplus tersebut terjadi akibat nilai ekspor tercatat lebih tinggi sebesar USD 14,01 miliar dari posisi nilai impor sebesar USD 11,57 miliar.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, surplus ini jauh lebih besar dibandingkan surplus bulan Agustus 2020 sebesar USD 2,35 miliar. Juga jauh lebih besar dibandingkan dengan posisi bulan September 2019 di mana pada waktu itu mengalami defisit USD 183,3 juta.

"Pada bulan September kita mengalami surplus USD 2,44 miliar. Selama 5 bulan berturut-turut sejak bulan Mei, Indonesia mengalami surplus dan surplus pada bulan September ini lebih besar dibandingkan surplus pada bulan Agustus, jelas dia dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/10/2020).

Jika dirinci surplus neraca perdagangan Indonesia menurut negara, pada posisi Juli 2020 Amerika Serikat (AS) menjadi terbesar yakni surplus mencapai USD 1,08 miliar. Di mana ekspor Indonesia ke AS mencapai USD 1,6 miliar dan impor USD 607 juta.

Kemudian surplus lainnya juga terjadi dengan India yang mengalami surplus USD 562,5 juta dan Filipina sebesar USD 491,2 juta.

Sebaliknya ada beberapa negara yang masih mengalami defisit pada Juli 2020. Di mana dengan Tiongkok mengalami defisit USD 879,2 juta. Kemudian Ukraina mengalami defisit USD 140,1 juta dan Brasil defisit USD 119,3 juta.

Adapun secara keseuruhan BPS mencatat untuk neraca perdagangan dari Januari sampai September 2020 mengalami surplus USD 13,51 miliar. Surplus ini jauh lebih bagus dibandingkan posisi pada bulan Januari sampai September 2019 yang pada waktu itu mengalami defisit.

 
BACA JUGA : 5 Bulan Berturut-turut, Neraca Dagang Indonesia Surplus

PT KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 13 Oktober 2020

[New post] Turun Lagi, Harga Emas Antam Dipatok Rp 1.007.000 per Gram

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA - Harga emas Antam atau emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 8.000 per gram menjadi Rp 1.007.000 per gram pada perdagangan hari ini. Kemarin, harga emas Antam dibanderol Rp 1.015.000 per gram. Sedangkan untuk ha"

Harga Emas Tergelincir Efek Pemulihan Ekonomi Dunia Lebih Cepat

PT KONTAK PERKASA  - Harga emas turun sebanyak 1,9 persen pada hari Selasa, mencapai di bawah USD 1.900 per ounce. Ini karena dolar menguat seiring kebuntuan atas stimulus AS dan karena investor terikat pada rapor ekonomi dari Dana Moneter Internasional.

Dikutip dari CNBC, Rabu (14/10/2020), harga emas di pasar Spot turun 1,7 persen menjadi USD 1,890.01 per ounce. Emas berjangka AS kehilangan 1,8 persen menjadi USD 1.893,70.

"Stagnasi di Washington selama paket stimulus berikutnya terus menekan aset seperti emas yang mengandalkan pelemahan dolar untuk gelombang dukungan berikutnya," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

“IMF dan lembaga lain seperti Federal Reserve AS juga telah mencatat bahwa pemulihan ekonomi telah terjadi sedikit lebih cepat dari yang mereka perkirakan semula, sehingga akan membuat kami percaya bahwa mungkin ada kebutuhan akan stimulus yang lebih rendah di seluruh dunia,” tegasnya.

Dolar melonjak 0,4 persen terhadap saingannya, membuat emas mahal.

IMF mengatakan perkiraan untuk ekonomi global tak seburuk yang diperkirakan karena negara-negara kaya dan China pulih lebih cepat dari perkiraan.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan penawaran paket stimulus virus corona terbaru oleh Presiden Donald Trump kurang dari yang dibutuhkan rakyat Amerika.

Harga emas telah dipermainkan selama negosiasi untuk kesepakatan stimulus fiskal, dengan kebuntuan terbaru. "Menghilangkan beberapa pendorong bullish jangka pendek yang kami antisipasi," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

“Tapi semua itu berarti kita akan mendapatkan stimulus nanti, mungkin awal tahun depan dan itu akan menyebabkan harga emas lebih tinggi,” tambah dia.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat 25 persen tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.

Setelah mengalami masa yang sulit pada pekan lalu, harga emas diperkirakan bisa melambung pada pekan ini. Kenaikan harga emas dipengaruhi oleh sentimen gejolak pemilu AS.

Mengutip Kitco, Minggu (11/10/2020), meskipun sebagian besar analis dan pelaku pasar memperkirakan harga emas bakal naik, tetapi belum bisa membawa harga emas kembali di atas level USD 2.000 per ounce.

"Kami melihat beberapa potensi kenaikan dalam jangka pendek," kata Darin Newsom, analisis Darin Newsom. "Tetapi kami masih perlu melihat apakah momentum ini bisa bertahan." tambah dia.

Dalam survei Kitco, dari 17 analis yang berpartisipasi, sebanyak 13 analis atau 76 persen memperkirakan harga emas bakal naik.

Sedangkan satu analis atau 6 persen memperkirakan harga emas akan turun dan tiga analis atau 18 persen memperkirakan harga mendatar.

Ada momentum baru kenaikan harga emas pada Jumat lalu. Pada hari itu, harga emas diperdagangkan di level USD 1.928,80 per ounce. Angka tersebut naik 1 persen jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Meskipun beberapa analis melihat bahwa ada ruang bagi harga emas untuk naik, tetapi mereka tidak yakin bahwa harga emas bisa menembus di atas USD 2.000 per ounce dalam waktu dekat.

"Saya memperkirakan harga emas akan bergerak lebih tinggi minggu ini tetapi ini benar-benar hanya kenaikan dalam jangka pendek," kata Colin Cieszynski, kepala analis SIA Wealth Management.

Cieszynski menambahkan, harga emas membutuhkan lebih banyak stimulus untuk mencapai level tertinggi baru sepanjang masa.

"Sepertinya bank sentral belum siap untuk memompa lebih banyak stimulus ke pasar dan saya kira pemerintah tidak akan melakukan apa pun sampai setelah pemilihan," tambah dia.

 

BACA JUGA :

Indonesia Duduki Peringkat ke-6 Negara dengan Utang Terbesar di Dunia

PT KONTAK PERKASA

Senin, 12 Oktober 2020

[New post] IHSG Ditutup Tertekan di Sesi I, Menanti Suku Bunga BI

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah pada sesi I perdagangan, Selasa 13 Oktober 2020 pukul 11.30 WIB. Pada sesi pertama perdagangan, indeks saham ditutup -0,31 persen di level 5.077,510. Mengutip RTI, Selasa (13/"

Daftar Harga Emas di Pegadaian per 13 Oktober 2020


KONTAK PERKASA FUTURES - Selain menawarkan jasa gadai, PT Pegadaian (Persero) juga menawarkan jasa penjualan emas. Terdapat beberapa jenis emas yang dijual oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut.

Tercatat, Pegadaian menjual berbagai jenis emas, mulai dari emas Antam, emas Retro, emas Batik dan Emas UBS. Untuk penjualannya Pegadaian hanya menyediakan di outlet.

Pada hari ini, seluruh harga emas yang dijual di Pegadaian tidak berubah dibandingkan perdagangan sebelumnya. Berikut ini adalah daftar lengkap harga emas PT Pegadaian (Persero) per 13 Oktober 2020:

 

Harga Emas Antam

- 2,0 gram: Rp 2.059.000

- 3,0 gram: Rp 3.053.000

- 5,0 gram: Rp 5.058.000

- 10,0 gram: Rp 10.052.000

- 25,0 gram: Rp 25.047.000

- 50,0 gram: Rp 49.968.000

- 100,0 gram: Rp 99.788.000

- 250,0 gram: Rp 247.953.000

- 500,0 gram: Rp 495.688.000

- 1.000,0 gram: Rp 990.881.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram: Rp 491.000

- 1,0 gram: Rp 981.000

- 2,0 gram: Rp 1.962.000

- 3,0 gram: Rp 2.942.000

- 5,0 gram: Rp 4.903.000

- 10,0 gram: Rp 9.806.000

- 25,0 gram: Rp 24.512.000

- 50,0 gram: Rp 49.023.000

- 100,0 gram: Rp 98.046.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram: Rp 659.000

- 1,0 gram: Rp 1.221.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram: Rp 561.000

- 1,0 gram: Rp 1.024.000

- 2,0 gram: Rp 2.025.000

- 5,0 gram: Rp 4.982.000

- 10,0 gram: Rp 9.963.000

- 25,0 gram: Rp 24.865.000

- 50,0 gram: Rp 49.624.000

- 100,0 gram: Rp 99.240.000

- 250,0 gram: Rp 246.092.000

- 500,0 gram: Rp 492.132.000

BACA JUGA :

Harga Emas Antam Turun Lagi, Dibandrol Rp 1.015.000 per Gram

KONTAK PERKASA FUTURES