Jumat, 26 Juni 2020

Dimusnahkan hingga Sebabkan KLB, Simak 4 Fakta Jamur Enoki Berbakteri Listeria

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Jamur enoki mendadak jadi perbincangan banyak orang baru-baru ini.Jamur yang biasa ditemukan di ragam kuliner Jepang dan Korea Selatan ini sudah makin familiar di Indonesia.
Alhasil, improvisasi penyajian makanan dengan memanfaatkan bahan satu ini mulai banyak ditemukan.
Kendati begitu, Pemerintah membuat pernyataan mengejutkan melalui Badan Ketahanan Pangan  Kementerian Pertanian (Kementan), justru memerintahkan pada importir untuk menarik dan memusnahkan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan.
Lalu seberapa bahaya kah Jamur Enoki ini?
Berikut ini fakta-fakta jamur enoki yang sedang ramai diperbincangkan, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (26/6/2020).

Dikutip dari web resmi Kementerian Kesehatan, bakteri Listeria Monocytogenes adalah bakteri yang sangat kuat dan tahan terhadap panas, asam, dan garam.
Bakteri ini juga tahan pembekuan dan dapat tetap tumbuh pada suhu 4 derajat, khususnya pada makanan yang disimpan di lemari pendingin, Bakteri ini tersebar luas di lingkungan pertanian, baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah dan air.
Dampak dari bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Bahkan orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Listeriosis merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes.
Selain itu, pada kasus yang parah gejalanya dapat menyebabkan leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, hingga kejang-kejang. Bakteri ini juga sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran, prematur, dan kematian pada bayi.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan penarikan dan pemusnahan itu mengingat adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO terkait Kejadian Luar Biasa (KLB).
KLB tersebut terjadi ada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.
"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," kata Agung, Kamis (25/6/2020).
Pada 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, BKP Kementan juga telah meminta importir agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri Listeria Monocytogenes melewati ambang batas dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g.

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020) mengakui hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus luar biasa (KLB) karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.
Namun, berdasarkan laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat Bakteri Listeria Monocytogenes.
Tercatat di AS, 36 pasien akibat listeria ada di 17 negara bagian. Dua kematian terjadi di California, dan ada satu kematian masing-masing di Hawaii dan di New Jersey. Ada juga enam kasus yang melibatkan wanita hamil yang mengakibatkan dua keguguran.

Maka BKP Kementan Agung Hendriadi meminta Badan Karantina Pertanian untuk melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan, khususnya jamur enoki asal Korea Selatan. Selain itu, BKP juga meminta importir jamur enoki agar mendaftarkan produknya ke Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).
Kemudian BKP juga meminta untuk memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd, dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut.
 Importir juga diminta untuk menerapkan langkah sanitasi demi mencegah kontaminasi silang, serta melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan.

BACA JUGA : 

Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 4.929,27



Rabu, 24 Juni 2020

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Tertekan Sepanjang Hari Ini

PT KONTAK PERKASA  - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan Kamis ini. Sempat dibuka menguat, namun rupiah berbalik arah dan melemah menjelang siang hari.
Mengutip Bloomberg, Kamis (25/6/2020), rupiah dibuka di angka 14.115 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.130 per dolar AS.
Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14.145 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.115 per dolar AS hingga 14.145 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 2,01 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.231 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.160 per dolar AS.
"Ada potensi rupiah sebagai salah satu aset berisiko mengalami tekanan hari ini, karena sentimen negatif kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus COVID-19 kembali membayangi pergerakan pasar," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020).
Ariston menuturkan kasus COVID-19 yang terus meninggi dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi yang kini sedang berlangsung sejak pembukaan kembali perekonomian.
Isu lain yang bisa menekan aset berisiko, lanjutnya, adalah rencana pengenaan tarif impor baru terhadap barang-barang Eropa oleh AS yang bisa memicu perang dagang baru.
"Namun demikian ekspektasi pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi masih belum hilang. Sentimen ini masih bisa menopang penguatan aset berisiko," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa ditutup melemah tipis dengan ke Rp14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp14.200 per dolar AS.
Pada Rabu (24/6) lalu rupiah menguat 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.130 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.162 per dolar AS.

BACA JUGA : 

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi Minus 4,9 Persen di 2020

[New post] Dow Jones Anjlok Lebih dari 700 Poin Dipicu Bangkitnya Kembali Kasus Corona

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA - Saham di Amerika Serikat turun tajam pada perdagangan Rabu. Hal ini didorong meningkatnya jumlah kasus virus corona yang mengurangi harapan pemulihan ekonomi. Dikutip dari CNBC, Kamis (25/6/2020), Dow Jones Industrial Average turun"

Selasa, 23 Juni 2020

[New post] Gara-Gara Corona, Kemiskinan Indonesia Diprediksi Naik 9,7 Persen di 2020

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES - Tahun ini, kemiskinan di Indonesia diperkirakan mengalami kenaikan utamanya imbas pandemi Covid-19 mencapai 9,7 persen, atau lebih tinggi 0,5 poin dari tingkat kemiskinan bulan September 2019. Dengan demikian, Direktur Pen"

Rupiah Menguat Didorong Potensi Pemulihan Ekonomi Global

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu ini. Penguatan rupiah ini didorong oleh potensi pemulihan ekonomi global.
Mengutip Bloomberg, Rabu (24/6/2020), rupiah dibuka di angka 14.135 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.161 per dolar AS.
Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14.142 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.110 per dolar AS hingga 14.157 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 1,99 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.160 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.265 per dolar AS.
"Hari ini ada potensi penguatan untuk rupiah terhadap dolar AS karena pasar kembali merespons positif potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Rabu (24/6/2020).
Data indeks aktivitas manufaktur dan sektor jasa yang dirilis kemarin di kawasan Eropa, Australia dan AS, menunjukkan pemulihan.
Menurut Ariston, hal tersebut juga memberi bukti pembukaan ekonomi dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian d itengah pandemi.
Selain itu, lelang sukuk kemarin memperlihatkan minat investor yang masih tinggi terhadap Indonesia.
"Pemerintah berhasil menjual surat berharga melebihi target, yang berarti minat cukup tinggi. Dan ini positif untuk rupiah," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke Rp14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp14.200 per dolar AS.
Pada Selasa (23/6) lalu, rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.162 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.150 per dolar AS.

baca juga : 
Jumlah Penderita Covid-19 Terus Naik, Harga Minyak Turun

[New post] Sri Mulyani Beberkan Anggaran Kementerian yang Sering Jadi Temuan BPK

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES  - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa seluruh anggaran belanja di setiap Kementerian Lembaga (K/L) saat ini akan difokuskan untuk meningkatkan kinerja birokrasi yang efisien dan efektif. Mengingat banyak te"

Tangani Corona, Anggaran Kementerian ESDM Dipangkas Jadi Rp 6,2 Triliun

KONTAK PERKASA FUTURES  - Pandemi Corona tidak hanya melumpuhkan ekonomi nasional, namun memaksa Kementerian dan Lembaga untuk memangkas anggaran belanja mereka sebagai salah satu bentuk keturutsertaan penanganan pandemi.
Tidak terkecuali Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam paparannya saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR menyampaikan, anggaran belanja kementerian dipotong Rp 3,46 triliun untuk menangani Corona.
"Dari pagu APBN sebesar RP 9,6 triliun, dipangkas dengan penyesuaian penanganan Covid-19 sebesar Rp 3,46 triliun sehingga pagu akhir setelah penyesuaian ialah RP 6,216 triliun," ujar Arifin di Ruang Rapat Komisi VII, Selasa (23/6/2020).
Adapun, terdapat beberapa output ESDM yang terkena dampak pemotongan pagu ini. Pertama, infrastruktur migas seperti jargas, konkit nelayan, konkit petani dan konversi Mitan ke LPG 3 kg. Sebelum adanya Corona, anggaran yang disediakan ialah Rp 3,728 triliun. Setelah adanya Corona, anggaran dipangkas Rp 2,256 triliun menjadi Rp 1,471 triliun.
Kedua, infrastruktur EBTKE yang tadinya anggaran Rp 1,173 triliun dipotong Rp 562,89 triliun menjadi Rp 610,7 triliun.
Ketiga ialah infrastruktur Bageol, termasuk proyek sumur bor air tanah, pos pengamatan gunung api, sistem mitigasi bencana geologi dan Pusat Informasi Geologi Geopark. Anggaran awalnya ialah Rp 619,08 triliun, dipangkas Rp 231,49 triliun menjadi Rp 387,585 triliun.
"Lalu untuk kegiatan non infrastruktur seperti perjalan dinas, paket meeting, renovasi, pengadaan peralatan, honorarium dan lain-lain dari Rp 4,145 triliun dipangkas Rp 3,746 triliun menjadi Rp 389,942 triliun," katanya.

baca juga :