Jumat, 03 April 2020

[New post] Rupiah Menguat ke 16.445 per Dolar AS Ikuti Sentimen Harga Minyak

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat ini. Pagi ini sebagian aset berisiko menguat mengikuti penguatan indeks saham AS. Mengutip Bloomberg, Jumat (3/4/2020), rupiah"

Akhir Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 4.582,32

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau.
Pada pembukaan perdagangan Jumat (3/4/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG naik 50,33 poin atau 1,12 persen ke posisi 4.582,32. Adapun indeks saham LQ45 naik 1,35 persen ke posisi 697,05. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau..
Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.592,5 dan terendah 4.531,81.
Sebanyak 174 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 40 saham melemah dan 70 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 25.597 kali dengan volume perdagangan 356 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 320,9 miliar.
Investor asing jual bersih saham Rp 16,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 16.475.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin sektor industri dasar yang naik 2,96 persen. Disusul sektor pertambangan yang menguat 2,24 persen dan sektor infrastruktur naik 1,54 persen.
Saham yang menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau antara lain SAMF yang naik 25 persen ke Rp 340 per lembar saham, ARTO menguat 25 persen ke Rp 1.425 per lembar saham dan INAI naik 24,47 persen ke Rp 468 per lembar saham.
Sedangkan saham yang melemah yaitu DIVA turun 7 persen ke Rp 930 per saham, BBHI turun 6,98 persen ke Rp 80 per saham dan MAPA turun 6,74 persen ke Rp 1.590 per saham.

BACA JUGA : 

Kamis, 02 April 2020

[New post] BI Tak Akan Biarkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2,3 Persen

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19) sekarang ini pihak bank sentral tetap bisa menjaga angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak dibawah 2,3 persen. "Kita den"

Ekonomi China Terimbas Corona, Indonesia Cari Pasar Lain Ekspor Komoditas Perkebunan

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak wabah Virus Corona atau Covid-19 di bidang ekonomi. Apalagi, 
salah satu negara yang memiliki hubungan erat secara perekonomian, China ikut terdampak. 
 
Komoditas sawit, kelapa, kakao, karet, kopi, teh, lada, pala, cengkeh, kayu manis asal Indonesia menjadi komoditas perkebunan yang rutin di ekspor ke negara yang dijuluki sebagai Tirai Bambu tersebut.
 
Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono mengatakan, Kementerian Pertanian telah mengambil langkah cepat dengan mengkaji alternatif tujuan pasar ekspor komoditas perkebunan, sebagai bentuk antisipasi menurunnya permintaan China terhadap ekspor komoditas perkebunan Indonesia di tahun 2020.
 
“Hal ini sekaligus tindak lanjut dari arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa sektor pertanian harus menjadi sektor yang paling tangguh dalam menghadapi berbagai krisis, tidak hanya fokus dalam peningkatan produksi, kita juga akan berupaya untuk mencari alternatif pasar tujuan ekspor," kata Kasdi dalam keterangan, Kamis (2/4/2020).
 
Kasdi mengaku pihaknya telah menyiapkan enam strategi utama untuk memperkuat ekspor perkebunan Indonesia di tengah pandemik Covid-19 saat ini, yang pertama adalah lobi perdagangan dengan negara mitra baru, termasuk untuk mengupayakan direct ekspor terhadap komoditas yang selama ini di re-ekspor melalui Tiongkok. 
 
“Kedua kami akan lakukan lobi terhadap kesepakatan tarif bea masuk di negara tujuan dan memberikan kemudahan perdagangan bilateral, seperti untuk Sugar, Vanaspati ghee dan komoditas lainnya, yang ketiga tentu dengan Meningkatkan jaminan atas kualitas, brand image, dan ketersediaan produk secara kontinu," ujarnya.
Strategi yang keempat, lanjut Kasdi, pihaknya akan berupaya meningkatkan kerja sama perdagangan untuk peningkatan akses pasar, melalui optimalisasi pemanfaatan perwakilan Indonesia di luar negeri, kerja sama yang sudah berjalan dipercepat, dan  tentunya dengan melakukan pengembangan kesepakatan baru.
 
“Sebagai contoh untuk sawit, berdasarkan analisis kami, tahun ini penyerapan China terhadap komoditas tersebut dipastikan menurun, untuk mengantisipasi hal ini kita akan dorong peningkatan Ekspor sawit ke India, Pakistan, Bangladesh dengan kenaikan sebesar 20 persen, Amerika Serikat 5 persen. Selain itu ekspor ke Tunisia, Turki, mesir, Aljazair, Maroko dan Iran naik sebesar 10 persen, untuk konsumsi dalam Negeri kami targetkan naik 5 persen," jelasnya.
 
Staregi selanjutnya, ungkap Kasdi pihaknya akan berupaya meningkatkan konsumsi domestik, seperti program B-30 untuk CPO, aspal Karet untuk karet, kopi, gula semut, dan komoditas lainnya, dan yang terakhir adalah Optimalisasi pelayanan jaringan informasi  dan komunikasi secara terorganisasi antara Bussiness to bussiness (B to B) dan goverment to goverment (G to G).
 
Sedangkan untuk ekspor karet di Tahun 2020, Kasdi mengaku telah mempersiapkan target - target peningkatan, dan negara - negara alternatif tujuan ekspor karet selain Cina. 
 
“Kami akan dorong ke Jerman dan Perancis dengan besar kenaikan 10 persen, Amerika Serikat dan Argentina 10 persen, Jepang dan Korea Selatan naik 7,5 persen, Afrika Selatan hingga 2,5 persen, untuk konsumsi dalam negeri kami targetkan meningkat hingga 5 persen," pungkasnya.

BACA JUGA : 

Investor Hindari Aset Berisiko, Rupiah Melemah ke 16.529 per Dolar AS

Selasa, 31 Maret 2020

[New post] Bank Indonesia Tak Akan Biarkan Rupiah Sentuh 20 Ribu per Dolar AS

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan skenario terburuk pada perekonomian nasional akibat penyebaran virus corona (Covid-19). Salah satunya yakni nilai tukar rupiah diprediksi bisa mencapai Rp 20 ribu per dolar Amerika Ser"

WhatsApp Segera Bisa Dipakai di Lebih dari Satu Smartphone

PT KONTAK PERKASA  - WhatsApp  merupakan salah satu aplikasi pesan terbaik dan terpopuler karena telah dipakai lebih dari 1 miliar pengguna di dunia.
Aplikasi milik Facebook ini menawarkan sejumlah fitur dalam satu produk, sehingga orang bakal memakainya tiap hari.
Satu kekurangan yang sampai saat ini belum dimiliki Whatsapp, yakni pengguna tak bisa memakai aplikasi ini di beberapa perangkat.
Namun menurut WABetaInfo, para pengembang di balik WhatsApp bakal segera memperkenalkan fitur ini.
Informasi akan adanya fitur multi-device ini pertama kali diketahui pada November 2019.
Kini dilaporkan Android Authority, Rabu (1/4/2020), ketika tim mengulik APK WhatsApp beta terbaru, tim menemukan lebih banyak bukti yang memperlihatkan beberapa perangkat seluler bisa memakai satu akun WhatsApp.
Dengan bisa dipakainya WhatsApp di beberapa perangkat, kunci enkripsi pengguna WhatsApp pun berubah.
Jika informasi ini benar adanya, pengguna bakal segera merasakan bisa memakai akun WhatsApp di berbagai perangkat.
Misalnya satu akun yang sama, dipasang di smartphone dan di tablet.
Sekadar mengingatkan, fitur ini berbeda dengan memakai WhatsApp versi web. Pasalnya, fitur ini merupakan fitur baru yang memungkinkan pengguna memverifikasi akun mereka di aplikasi WhatsApp melalui beberapa perangkat.
Karena masih dalam tahap pengembangan, belum jelas bagaimana fitur ini bakal bekerja.
Bisa saja multi-device ini berfungsi seperti WhatsApp Web, dengan satu perangkat utama harus tetap online agar bisa terhubung.
Opsi kedua adalah WhatsApp mengizinkan aplikasi untuk terhubung di perangkat lain secara mandiri seperti pada Telegram atau Facebook Messenger.
(Tin/Isk)

BACA JUGA : 

Sri Mulyani: Efek Virus Corona, Rupiah Bisa Tembus 20.000 per Dolar AS

Senin, 30 Maret 2020

[New post] Kemenkeu Percepat Pencairan Anggaran untuk BNPB Sebesar Rp 3,14 T

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempercepat pencairan anggaran untuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gugus Tugas Covid-19. Anggaran ini nantinya diberikan untuk menangani dampak Corona Covid-19 dari sisi kesehatan seperti p"