Senin, 29 Juni 2020

[New post] Menanti Data Manufaktur China, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA - Saham di Asia Pasifik naik pada perdagangan Selasa pagi karena investor menunggu rilis Indeks Pembelian Manajer manufaktur resmi China. Dikutip dari CNBC, Selasa (30/6/2020), Nikkei 225 di Jepang naik 1,75 persen pada awal perdagan"

Menyetir Mobil Setelah Makan Siang Itu Berbahaya, Ini Penjelasannya

PT KONTAK PERKASA - Mengemudikan mobil merupakan kegiatan yang penuh dengan risiko. Pasalnya, jika sudah turun ke jalan, berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi, seperti kecelakaan lalu lintas yang bahkan dapat menyebabkan kehilangan nyawa.
Dengan begitu, mengemudikan mobil dibutuhkan konsentrasi yang ekstra. Bahkan, hal tersebut tercantum dalam pasal 106 ayat 1, junto pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 200 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam peraturan tersebut, berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi".
Sementara pasal 283 yaitu orang yang melanggar pasal 106 ayat 1 bisa dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750 ribu.
Perlu digarisbawahi, konsentrasi yang dimaksud adalah pengemudi tak boleh mengemudi sembari melakukan aktivitas lain.
Namun tahukah Anda, ternyata ada juga yang menyarankan usai makan siang dilarangmenyetir mobil, kenapa demikian?
Dilansir IndiaTimes, efek perut kenyang sama membahayakannya dengan saat menyetir di bawah pengaruh alkohol. Kenyang menyebabkan kadar gula naik, jumlah kalori meningkat dan rasa kantuk datang.
Akan lebih berbahaya lagi jika menu yang disantap adalah menu tinggi kalori, tinggi karbohidrat, rasa kantuk sulit sekali dibendung.

Berdasarkan penelitian terhadap 12 orang pria di Universitas Loughborough. Para partisipan dibagi menjadi dua. Pertama, mereka yang mengonsumsi makanan tinggi kalori dan karbohidrat. Sedangkan partisipan kedua adalah yang rendah kalori dan karbohidrat.
Kedua partisipan memiliki jam tidur yang sama di malam hari, sehingga tidak ada kemungkinan kantuk disebabkan kurang tidur.
Selama beberapa hari, setiap jam makan siang berakhir mereka diminta menjalankan simulasi mengemudi selama kurang lebih dua jam lamanya.

Hasilnya, mereka yang usai menyantap makanan tinggi kalori dan karbohidrat mudah mengantuk dan konsentrasinya menurun saat mengemudi. Sebaliknya, mereka yang menu makan siangnya rendah kalori dan karbohidrat mengemudi dengan penuh konsentrasi dan tidak mengantuk.
"Selain meningkatkan kadar gula di dalam darah, menu tinggi kalori dapat memicu hormon cholecystokinin," ungkap Louise Reyner, salah satu ilmuwan.
Hormon cholecystokinin ini dapat membuat tubuh terasa lemah dan lesu, inilah mengapa konsentrasi saat melakukan kegiatan apapun jadi menurun.
Untuk mengurangi resiko kecelakaan di jalan, lebih baik mengonsumsi menu yang rendah kalori dan karbohidrat. Serta tidak langsung memaksakan diri menyetir jarak jauh.

baca juga : 

Harga Minyak Naik 3 Persen karena Membaiknya Ekonomi Eropa dan China

[New post] Masuk New Normal, Konsumsi BBM Mulai Merangkak Naik

perkasafuturesbpp posted: " KONTAK PERKASA FUTURES - Konsumsi BBM Pertamina pada era New Normal atau sejak 8 Juni 2020 tercatat mulai merangkak naik menjadi rata-rata 114 ribu KL per hari. Walaupun masih dibawah rerata normal Januari-Februari 2020 yang tercatat 135 ribu KL per h"

Tahun Depan, Subsidi BBM Dipatok Rp 500 per Liter

KONTAK PERKASA FUTURES  - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyetujui Asumsi Dasar Makro sektor ESDM dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021.
Salah satunya soal besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk solar sebesar Rp 500 di 2021.
Dalam asumsi RAPBN 2021 tersebut, Harga acuan minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) ditetapkan rentang USD 42-45 per barel.
“Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM menyetujui harga acuan minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) di rentang 42-45 Dolar Amerika Per Barel,” ujar Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (29/6).
Sugeng menjelaskan bahwa sejatinya tidak ada satu pihak pun yang bisa memastikan harga ideal ICP. Pasalnya ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi ICP. Diantaranya faktor fundamental, yakni adanya hukum supply and demand.
Artinya, ketika supply ICP meningkat, maka harga ICP anjlok. Kondisi ini pernah terjadi saat beberapa bulan sebelumnya, dimana supply minyak mentah, OPEC plus sangat luar biasa. Ditambah dengan Amerika yang memproduksi minyak mentah hingga 15 juta per barel.
“Hal tersebut membuat pasar benar-benar dibanjiri oleh minyak mentah, yakni sebanyak 110 juta barel. Sementara konsumsi minyak dunia turun hampir lima puluh persen, sehingga harga minyak mentah saat itu anjlok,” jelas politisi Partai NasDem itu.
Dia menambahkan faktor lain yang turun mempengaruhi adalah situasi politik. Misalnya seperti prediksi akan adanya perang dagang serta adanya pandemi seperti yang terjadi di berbagai negara di dunia. Dimana, pandemi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia yang cenderung negatif.
Sehingga bisa dipastikan konsumsi energi termasuk minyak juga akan turun. Hal ini kembali ikut mempengaruhi permintaan minyak yang ikut turun, sementara supply meningkat.
Selain itu, dalam rapat kerja tersebut juga disepakati sejumlah asumsi dasar makro lainnya. Lifting minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1,68 juta-1,72 juta BOEPD (barrel oil equivalent per day).
Volume BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi sebesar 15,79-16,30 juta kiloliter (KL), Volume LPG 3 kg sebesar 7,50-7,80 Juta Metrik Ton (M.Ton), subsidi tetap minyak solar sebesar RP 500 per liter, subsidi listrik sebesar Rp 50,47-RP 54,55 triliun.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com

BACA JUGA : 

Investor Asing Jual Saham, IHSG Ditutup Merosot ke 4.901,81

Jumat, 26 Juni 2020

[New post] Rupiah Menguat Seiring Naiknya Harga Aset Berisiko

perkasafuturesbpp posted: " PT KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Penguatan ini seiring naiknya harga aset-aset berisiko. Mengutip Bloomberg, Jumat (26/6/2020), rupiah dibuka di angka"

Dimusnahkan hingga Sebabkan KLB, Simak 4 Fakta Jamur Enoki Berbakteri Listeria

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Jamur enoki mendadak jadi perbincangan banyak orang baru-baru ini.Jamur yang biasa ditemukan di ragam kuliner Jepang dan Korea Selatan ini sudah makin familiar di Indonesia.
Alhasil, improvisasi penyajian makanan dengan memanfaatkan bahan satu ini mulai banyak ditemukan.
Kendati begitu, Pemerintah membuat pernyataan mengejutkan melalui Badan Ketahanan Pangan  Kementerian Pertanian (Kementan), justru memerintahkan pada importir untuk menarik dan memusnahkan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan.
Lalu seberapa bahaya kah Jamur Enoki ini?
Berikut ini fakta-fakta jamur enoki yang sedang ramai diperbincangkan, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (26/6/2020).

Dikutip dari web resmi Kementerian Kesehatan, bakteri Listeria Monocytogenes adalah bakteri yang sangat kuat dan tahan terhadap panas, asam, dan garam.
Bakteri ini juga tahan pembekuan dan dapat tetap tumbuh pada suhu 4 derajat, khususnya pada makanan yang disimpan di lemari pendingin, Bakteri ini tersebar luas di lingkungan pertanian, baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah dan air.
Dampak dari bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Bahkan orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Listeriosis merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes.
Selain itu, pada kasus yang parah gejalanya dapat menyebabkan leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, hingga kejang-kejang. Bakteri ini juga sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran, prematur, dan kematian pada bayi.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan penarikan dan pemusnahan itu mengingat adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO terkait Kejadian Luar Biasa (KLB).
KLB tersebut terjadi ada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.
"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," kata Agung, Kamis (25/6/2020).
Pada 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, BKP Kementan juga telah meminta importir agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri Listeria Monocytogenes melewati ambang batas dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g.

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020) mengakui hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus luar biasa (KLB) karena kontaminasi bakteri dari jamur enoki tersebut.
Namun, berdasarkan laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat Bakteri Listeria Monocytogenes.
Tercatat di AS, 36 pasien akibat listeria ada di 17 negara bagian. Dua kematian terjadi di California, dan ada satu kematian masing-masing di Hawaii dan di New Jersey. Ada juga enam kasus yang melibatkan wanita hamil yang mengakibatkan dua keguguran.

Maka BKP Kementan Agung Hendriadi meminta Badan Karantina Pertanian untuk melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan, khususnya jamur enoki asal Korea Selatan. Selain itu, BKP juga meminta importir jamur enoki agar mendaftarkan produknya ke Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).
Kemudian BKP juga meminta untuk memisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd, dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut.
 Importir juga diminta untuk menerapkan langkah sanitasi demi mencegah kontaminasi silang, serta melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan.

BACA JUGA : 

Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 4.929,27



Rabu, 24 Juni 2020

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Tertekan Sepanjang Hari Ini

PT KONTAK PERKASA  - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan Kamis ini. Sempat dibuka menguat, namun rupiah berbalik arah dan melemah menjelang siang hari.
Mengutip Bloomberg, Kamis (25/6/2020), rupiah dibuka di angka 14.115 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.130 per dolar AS.
Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14.145 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.115 per dolar AS hingga 14.145 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 2,01 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.231 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.160 per dolar AS.
"Ada potensi rupiah sebagai salah satu aset berisiko mengalami tekanan hari ini, karena sentimen negatif kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus COVID-19 kembali membayangi pergerakan pasar," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020).
Ariston menuturkan kasus COVID-19 yang terus meninggi dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi yang kini sedang berlangsung sejak pembukaan kembali perekonomian.
Isu lain yang bisa menekan aset berisiko, lanjutnya, adalah rencana pengenaan tarif impor baru terhadap barang-barang Eropa oleh AS yang bisa memicu perang dagang baru.
"Namun demikian ekspektasi pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi masih belum hilang. Sentimen ini masih bisa menopang penguatan aset berisiko," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa ditutup melemah tipis dengan ke Rp14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp14.200 per dolar AS.
Pada Rabu (24/6) lalu rupiah menguat 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.130 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.162 per dolar AS.

BACA JUGA : 

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi Minus 4,9 Persen di 2020