PT KONTAK PERKASA - World Bank atau Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 2 persen pada 2020. Angka ini jauh lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi pemerintah yang ada di kisaran minus 0,4 hingga 1 persen.

Kepala Ekonom World Bank untuk Indonesia, Frederico Gil Sander mengatakan, proyeksi ekonomi Indonesia sangat bergantung dari kebijakan yang dijalankan pemerintah. Jika pemerintah mengambil relaksasi dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB), maka angka minus 2 persen bisa didapat.

"Jadi apabila kita gunakan asumsi di mana kontraksi ekonomi akan jadi lebih ketat dan pembatasan pergerakan akan kembali lagi, maka pertumbuhan ekonomi (Indonesia) bisa capai minus 2 persen pada 2020," jelas Frederico dalam Indonesia Economic Prospect Report, secara virtual, Kamis (16/7/2020).

Dia melanjutkan, tanpa adanya dukungan masif dari pemerintah, apabila asumsi ekonomi Indonesia tekontraksi hingga minus, maka kemiskinan akan meningkat sangat signifikan. Terutama jika tidak ada bantuan sosial.

"Jadi tanpa ada dukungan pemerintah, akan ada jutaan orang jatuh ke kemiskinan. Oleh karena itu penargetan sangat penting, terutama mereka yang terdampak hilangnya pendpatan dan harus atasi masalah guncangan pandemi," kata dia.

Agar hal tersebut tidak terjadi, dia mendorong agar bantuan ditargetkan lebih tepat sasaran. Sehingga dapat terus melanjutkan upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia meskipun adanya guncangan ekonomi terjadi akibat Covid-18.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

BACA JUGA : Bank Dunia Sebut UU Omnibus Law Bakal Selamatkan Ekonomi Indonesia

PT KONTAK PERKASA


This free site is ad-supported. Learn more