PT KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Rupiah melemah karena kekhawatiran akan meluasnya kembali pandemi Corona. Pelemahan rupiah ini terus mendekati level 15.000 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Jumat (17/7/2020), tupiah dibuka di angka 14.585 per dolar AS, menguat jika dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.625 per dolar AS. Namun kemudian rupiah melemah ke 14.725 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.585 per dolar AS hingga 14.725 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,20 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.780 per dolar AS, melemah jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.632 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat bergerak melemah seiring kekhawatiran pasar bahwa pemulihan ekonomi bakal terhambat akibat masih terus meningkatnya kasus positif Covid-19.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan sentimen pasar keuangan pagi ini secara umum masih terlihat negatif.
"Tekanan terjadi di aset-aset berisiko seperti sebagian indeks saham Asia dan sebagian nilai tukar regional yang masih melemah terhadap dolar AS," ujarnya.
Menurut Ariston, kekhawatiran masih belum lepas di pasar keuangan. Memburuknya hubungan AS-China dan terus meningkatnya penularan Covid-19, dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
Sebelumnya, data-data ekonomi yang dirilis baru-baru ini seperti data PDB China kuartal II 2020 dan data penjualan ritel AS Juni 2020, mengindikasikan ekonomi mulai bertumbuh.
"Sentimen tersebut bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini meskipun BI kembali melonggarkan kebijakan moneternya untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia," kata Ariston.
Ia memperkirakan rupiah berpotensi melemah ke arah 14.750 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran 14.500 per dolar AS.
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar